|
Kendang Kempul jaman dulu |
Sebenarnya yang mengawali Orkes dangdut berbahasa Using yaitu Fatrah Abal atau Faturahman Abu Ali [ almarhum ] yang menciptakan Lagu Gelang Alit.Setelah itu sekitar tahun 1970an banyak bermunculan Orkes Dangdut,Ketika itu Namanya Orkes Melayu (OM). OM Mutiara (Kalibaru), OM Pengabdian (Banyuwangi) , OM Tawang Alun (Rogojampi), OM Blambangan (Genteng) dan lain lain.Sebelumnya,Lagu Banyuwangi sering di iringi dengan Gandrung,Angklung kadang Keroncong,Ketika itu ada Group Kroncong Mawar Merah yang Paling terkenal.Setelah itu tenggelam karena ada yang menghubungkan dengan Partai Politik Terlarang.
Awal Tahun 1970an,Semua lagu lagu banyuwangi yang akan Rekaman Harus di sensor dulu oleh Bagian Kesra Pemkab Banyuwangi.Ketika itu dijabat oleh Pak Hasan Ali (Bapak Emilia Contessa),Tidak semua Lagu bisa masuk rekaman Karena ada pertimbangan Mutu dan isi.Selain itu ada yang Mensensor secara Politik yaitu Pasi Intel Kodim Banyuwangi,Terutama lagu lagu Ciptaan orang orang yang terlibat di underbow PKI.Waktu itu Pak Hasan Ali Sering Berdebat dengan Orang Kodim,Sebab penciptanya di anggap Orang LEKRA.Tapi Pak Hasan ali yakin isinya tidak ada kaitan dengan Politik.Akhirnya bisa ikut Rekaman dengan Jaminan Pak Hasan Ali Almarhum.Kalau Secara Kwalitas Pasti lebih berbobot lagu lagu yang penciptanya orang orang yang di Cap Bekas LEKRA tadi.Seperti M Arif, BS Noerdian, Indro Wilis, Andang CY dll.
Setelah itu lagu lagu Banyuwangi mulai di tinggalkan,Kemudian Muncul antara awal tahun Akhir 1979 sampai awal 1980an. Kendang Kempul yang di pelopori OM ARBAS (Arek Banyuwangi Selatan) dari Genteng, pimpinan Bung Sutrisno.Artis yang terkenal kala itu Sumiyati dan Alif.s.Lagu lagunya Enak di dengar tidak seperti lagu lagu lama yang kental dengan nilai sastranya. Perubahan yang dilakukan ARBAS ini,Masuknya Kendang (Lanang) dan Kempul (Kenung dua) dan Klucing (triangle).Ketiga Tabuhan tersebut memang menjadi inti pengiring di kesenian Gandrung,Orang yang biasa memainkan Kluncing dan kempul Harus Mengerti Masuknya Kendang tadi. Gending-gending yang terkenal antara lain “Isun Lamaran” (Sumiyati), Ketemu Maning (Alif S) yang dibuka dengan Ucapan “Assalamu’alaikum ……”.
Ketika itu banyak bermunculan Kelompok kelompok Musik yang sedikit Banyak ‘terispirasi’ dengan Kendang Kempulnya Arbas itu. Yuliatin membawakan dengan Angklung Kayu (Gambang), kendangnya kadang agak Njawa-Barati (Jaipongan). Terus Mbok Koesniah dengan Angklung Modern, meskipun tidak seperti Arbas. Rekamanya Permata Record. Kalau tidak salah.lagu Mbok Koesniah yang terkenal “Isuk-isuk wis wayahe/ Embah nginang seru enake…..” Setelah itu, gending Banyuwangi agak sepi. Lalu Keluar rekaman di jamanya Bupati Samsul Hadi, musiknya sudah campur dengan Kuntulan. Lagunya Umbul-Umbul Blambangan. Sebelumnya Mbok Emelia juga rekaman, “Tanah kelahiran. Semua itu Masih berbentuk Pita kasset.
Nah perkembangan agak revolosioner setelah Keluar kelompok POB golongan Catur Arum, ini memang beda dengan musik sebelumnya. Garapan syair lagu lagunya agak sastrawi, Apalagi musiknya bisa mengabungakan antara diatonic dan pentatonic. Sebelumnya musik-musik Banyuwangi kebanyakan mengunakan nada pentatonic. Nah, semangat wilayah antara tahun 1990-an ini mulai muncul lagi. Kalau Catur dengan POB nya mewakili wilayah Banyuwangi Kota, Kemudian muncul Rollas (Rogojampi), Omprock (Temeguruh) dan Kemudian kelompok anak anak Jajag yang mewakili daerah Banyuwangi Selatan, Sebelumnya diwakili OM Blambangan dan Arbas Group (Genteng). Group-group baru yang disebut iku tadi, insyaalloh isi lagunya bisa diandalkan. Kecuali group anak Jajag yang dahulu pernah mendapat protes dan dicekal oleh KPID Jatim lagunya yang berjudul Roti Sigar Tengah dan Pecah Duren.
Sumber tulisan@ Hasan Sentot translate dari basa Using